Sejak diterapkannya sistem perkuliahan secara online sebagai dampak penyebaran Covid-19, sebagian besar mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tetap memilih untuk tinggal di Salatiga sesuai himbauan dari pihak universitas. Sementara itu, persoalan penyebaran Covid-19 sendiri semakin meluas secara nasional.
Dengan berbagai kebijakan pemerintah seperti work from home dan pembatasan aktifitas di luar rumah tentu berakibat melambatnya roda perekonomian secara nasional. Hal ini membuat tak sedikit orang yang pendapatannya berkurang, bahkan kehilangan sumber pendapatan. Tidak dapat dipungkiri hal serupa terjadi juga pada orang tua mahasiswa yang berdampak pada kemampuan pembiayaan pendidikan serta biaya hidup sehari hari.
"Secara khusus UKSW belum menerima informasi apakah ada mahasiswa yang walinya mengalami dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, namun pada minggu kedua penerapan kuliah online kami menerima info bahwa sejumlah mahasiswa mengalami kesulitan mendapat kiriman uang bulanan untuk keperluan makan," terang Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc. Ph.D., Rabu (8/4).
Atas dasar itulah Neil mengatakan, sejak akhir pekan lalu telah dibentuk Satgas Solidaritas Kemanusiaan UKSW dibawah kantor Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan bersama dengan Campus Ministry. Satgas ini disebutnya secara khusus menghimpun informasi terkait mahasiswa yang mengalami kesulitan dan kemudian diberikan bantuan dari kampus.
Secara sistematis, mahasiswa melapor kepada Satgas kemudian di verifikasi dan didistribusikan sejumlah bantuan. Lebih lanjut Neil mengatakan untuk saat ini UKSW fokus kepada mahasiswa.
"Untuk masyarakat kami telah memberikan bantuan handsanitizer gratis yang dibuat oleh Tim Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Sementara untuk bantuan makanan kami melihat Pemkot Salatiga telah bekerja sama dengan organisasi masyarakat seperti GeRaK. Kami apresiasi itu," imbuh Neil.
1000 paket
Adapun berdasarkan laporan salah satu satgas Solidaritas Kemanusiaan, Pdt. Onesimus Dani, S.Si., sejak Senin (6/8) kemarin pihaknya telah mendistribusikan sedikitnya seribu paket bahan makanan yang terdiri dari beras, telur, dan mie instan kepada mahasiswa yang membutuhkan.
Bantuan ini dibagikan secara bertahap dengan sistem drop ke sejumlah titik pertemuan. "Total bantuan yang telah kami bagikan hingga hari ini yakni 2 ton beras, 5 ribu bungkus mie instan dan 5 ribu butir telur. Setiap hari kami dibantu oleh relawan yang terdiri dari mahasiswa serta pegawai UKSW," terang kepala Campus Ministry ini.
Pihaknya berharap kiranya mahasiswa dapat terbantu dalam jangka waktu yang mendesak ini walau tidak semua kebutuhan dapat didukung.
"Selain itu kami berdoa dan berharap kiranya para mahasiswa sehat dan tetap dapat menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan secara online. Harapan lain kiranya pandemi ini dapat lekas berakhir dan kondisi kembali berangsur normal," imbuhnya.
Terimakasih kampus
Dihubungi terpisah, sejumlah mahasiswa UKSW yang menerima bantuan ini menyatakan rasa senang atas bantuan yang diberikan pihak kampus.
“Senang pastinya karena bantuan yang diberikan kampus adalah bentuk perhatian, kepedulian kampus kepada para mahasiswanya. Terimakasih untuk bantuan ini, terlebih untuk kami anak-anak kos yang merantau ini,” kata Wiwi Sepriani, mahasiswa asal Kalimantan ini.
Senada, Serli B Mamalai mahasiswa asal Kupang, Nusa Tenggara Timur juga mengungkapkan jika bantuan yang diberikan kampus sangat membantunya.
“Sangat senang pastinya. UKSW sangat memperhatikan mahasiswa-mahasiswanya dengan memberikan bantuan ini. Saya merasa terharu karena saat ini juga belum mendapat kiriman dari orang tua, jadi bantuan ini sangat membantu,” imbuh Serli.
Bantuan pulsa
Selain bantuan berupa sembako, terkait dengan diselenggarakannya kuliah online dalam masa pandemic Covid-19 ini, pihak kampus juga memberikan bantuan pulsa data untuk mahasiswa. Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang Rp. 50.000 kepada mahasiswa.
Pihak kampus berharap dengan diberikan bantuan ini akan memperlancar kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara online selama pandemi masih berlangsung. Pemberian bantuan pulsa data diberikan untuk semester genap dan juga semester antara. Bantuan berupa pulsa data juga diberikan pihak kampus untuk dosen dan juga pegawai.